Kulit sintetis banyak dipilih sebagai pengganti kulit asli dalam industri fashion, furnitur, dan otomotif karena tampilannya yang mirip tetapi dengan harga yang lebih terjangkau. Karena kemiripannya, banyak orang yang masih belum bisa membedakan antara kulit sintetis dan kulit asli.
Untuk itu, mari kita bahas apa itu kulit sintetis, cara membedakannya dari kulit asli, dan bagaimana cara merawatnya agar tetap awet.
Apa Itu Kulit Sintetis?
Kulit sintetis, sering dikenal sebagai faux leather atau PU leather, adalah bahan yang dibuat untuk meniru tampilan dan tekstur kulit asli. Dibuat dari bahan dasar plastik, seperti polyurethane (PU) atau polyvinyl chloride (PVC), kulit sintetis dibuat melalui proses manufaktur yang melibatkan pemberian tekstur dan warna agar terlihat seperti kulit alami.
Walau tidak senyaman kulit asli, namun kulit sintetis karena tidak menggunakan bahan hewani, sering dianggap lebih ramah lingkungan dan etis dibandingkan dengan kulit asli. Jika dibandingkan dengan kulit asli, kulit sintetis juga lebih mudah perawatannya.
Perbedaan Kulit Sintetis dengan Kulit Asli
Meskipun tampilan kulit sintetis dan kulit asli bisa sangat mirip, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut adalah beberapa perbedaan utama:
1. Kulit Sintetis dan Kulit Asli Berbeda Bahan Baku
Kulit asli terbuat dari kulit hewan, biasanya sapi, yang diolah melalui proses penyamakan. Sedangkan kulit sintetis dibuat dari bahan-bahan sintetis seperti PU atau PVC.
2. Tekstur dan Kualitas Kulit Asli dan Kulit Sintetis Berbeda
Kulit asli memiliki tekstur yang lebih alami dan seringkali terdapat variasi dalam pola dan warna karena setiap potongan kulit berasal dari hewan yang berbeda. Untuk kulit sintetis memiliki tekstur yang lebih seragam dan halus, tetapi tidak sefleksibel atau bernapas seperti kulit asli.
3. Kulit Asli Lebih Tahan Lama
Kulit asli cenderung lebih tahan lama dan dapat bertahan hingga beberapa dekade dengan perawatan yang tepat. Dibandingkan dengan kulit sintetis, meski juga tahan lama, namun kulit sintetis biasanya tidak sekuat kulit asli dan lebih rentan terhadap keretakan seiring waktu.
4. Kulit Asli dan Kulit Sintetis Berbeda Cara Perawatannya
Kulit asli memerlukan perawatan yang lebih intensif seperti pelembap kulit agar tidak kering dan retak. Untuk kulit sintetis lebih mudah dirawat dan tidak memerlukan pelembap khusus, tetapi tetap perlu dibersihkan secara rutin.
Cara Membedakan Kulit Sintetis dan Kulit Asli
Membedakan antara kulit sintetis dan kulit asli bisa jadi sulit, apalagi jika hanya dilihat secara sekilas. Namun, beberapa metode berikut dapat membantu kamu membedakannya:
1. Perhatikan Pola dan Tekstur Kulit
Kulit asli memiliki pola yang tidak seragam karena berasal dari kulit hewan yang alami. Sementara itu, kulit sintetis memiliki pola yang lebih seragam karena dibuat menggunakan mesin.
2. Periksa Tepi Kulit
Kulit asli biasanya memiliki tepi yang kasar dan tidak sempurna, sedangkan kulit sintetis memiliki tepi yang lebih halus dan rapi.
3. Cium Baunya
Kulit asli memiliki aroma khas yang sulit ditiru oleh kulit sintetis. Jika kulit berbau plastik atau kimia, kemungkinan besar itu adalah kulit sintetis.
4. Lakukan Uji Api
Kulit asli tidak akan terbakar dengan cepat jika terkena api, sementara kulit sintetis akan meleleh karena terbuat dari bahan plastik.
Cara Merawat dan Membersihkan Kulit Sintetis
Kulit sintetis lebih mudah dirawat dibandingkan kulit asli. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ikuti:
1. Bersihkan Secara Rutin
Membersihkan kulit sintetis secara rutin sangat penting untuk mencegah penumpukan debu dan kotoran. Gunakan kain lembut yang sedikit dibasahi dengan air untuk mengelap permukaan kulit. Hindari penggunaan air berlebihan karena dapat menyebabkan lapisan kulit sintetis terkelupas.
2. Gunakan Pembersih Khusus
Untuk noda yang lebih membandel, Anda bisa menggunakan pembersih khusus untuk kulit sintetis. Pastikan untuk menguji pembersih di area kecil terlebih dahulu untuk memastikan tidak merusak permukaan.
3. Hindari Sinar Matahari Langsung
Sinar matahari langsung dapat menyebabkan warna kulit sintetis memudar dan bahan menjadi rapuh. Sebisa mungkin, hindari menempatkan produk kulit sintetis di area yang terkena sinar matahari langsung dalam waktu lama.
4. Jaga dari Panas Berlebihan
Kulit sintetis dapat meleleh atau berubah bentuk jika terkena panas berlebih. Hindari menempatkan produk kulit sintetis di dekat sumber panas seperti radiator atau perapian.
5. Gunakan Cairan Pelindung Kulit
Meskipun tidak memerlukan pelembap khusus seperti kulit asli, Anda bisa menggunakan cairan atau bahan pelindung khusus untuk kulit sintetis yang dapat membantu mempertahankan kilau dan tekstur asli produk.
Dengan memahami perbedaan dan cara merawat kulit sintetis, Anda dapat menjaga tampilan produk kulit sintetis Anda tetap baru dan tahan lama. Pilihan antara kulit asli dan kulit sintetis sepenuhnya tergantung pada preferensi pribadi, tetapi dengan perawatan yang tepat, keduanya dapat menjadi investasi yang baik.